JENIS PENYAKIT DI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
01.Faringitis
Radang ini bisa
disebabkan oleh virus atau bakteri,
disebabkan daya tahan yang lemah. Faringitis biasanya disebabkan oleh bakteri
streptococcus. Pengobatan dengan antibiotika hanya
efektif apabila karena terkena bakteri. Kadangkala makan makanan yang sehat
dengan buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin bisa
menolong.
Gejala radang
tenggorokan seringkali merupakan pratanda penyakit flu atau pilek.
Terdapat dua jenis
radang tenggorok yaitu akut dan kronis:
·
Faringitis akut, radang
tenggorok yang masih baru, dengan gejala nyeri tenggorok dan kadang disertai
demam dan batuk.
·
Faringitis kronis,
radang tenggorok yang sudah berlangsung dalam waktu yang lama, biasanya tidak
disertai nyeri menelan, cuma terasa ada sesuatu yang mengganjal di tenggorok.
02. Radang paru-paru atau pneumonia
Gejala
khasnya meliputi
batuk,
nyeri dada,
demam, dan
kesulitan bernapas. Alat
diagnostik mencakup rontgen dan pengambilan
kultur dari
sputum.
Vaksin untuk mencegah jenis pneumonia
tertentu kini sudah tersedia. Pengobatan yang dilakukan bergantung pada
penyebab dasarnya. Dugaan pneumonia bakterial diobati dengan
antibiotik.
Jika pneumonianya parah, penderita biasanya dirujuk ke rumah sakit.
Setiap
tahunnya, pneumonia menjangkiti sekitar 450 juta orang, tujuh persen dari
total populasi dunia, dan menyebabkan sekitar 4 juta kematian. Walaupun
pneumonia dijuluki oleh
William Osler pada abad ke-19 sebagai "the
captain of the men of death" (pemimpin kematian) penemuan terapi antibiotik
dan vaksin pada abad ke- 0 telah meningkatkan daya tahan hidup Meskipun
demikian, di negara berkembang, dan di antara orang-orang berusia sangat
lanjut, sangat muda, dan penderita
sakit kronis, pneumonia
tetap menjadi penyebab kematian yang utama
03. Emfisema
adalah
kondisi di mana kantung udara di paru-paru Anda secara bertahap hancur, membuat
napas Anda lebih pendek. Emfisema adalah salah satu dari beberapa penyakit yang
secara kolektif dikenal sebagai penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Merokok
adalah penyebab utama emfisema.
Emfisema membuat kantung udara yang terdiri
dari balon-balon yang bergerombol seperti tandan buah anggur menjadi kantung
udara dengan lubang-lubang menganga di dindingnya. Hal ini mengurangi luas
permukaan paru-paru dan, pada gilirannya, jumlah oksigen yang mencapai aliran
darah Anda.
Emfisema juga perlahan-lahan menghancurkan
serat-serat elastis yang membuka saluran udara kecil yang mengarah ke kantung
udara. Hal ini memungkinkan saluran udara tersebut runtuh ketika Anda
mengeluarkan napas, sehingga udara dalam paru-paru Anda tidak dapat keluar.
04. Asma
(dalam
bahasa Yunani ἅσθμα,
ásthma,
"terengah") merupakan peradangan
kronis yang umum terjadi pada
saluran napas yang ditandai dengan gejala yang
bervariasi dan berulang, penyumbatan saluran napas yang bersifat reversibel,
dan
spasme bronkus. Gejala
umum meliputi
mengi,
batuk, dada terasa berat,
dan
sesak napas.
Asma
pada awalnya diperkirakan disebabkan oleh kombinasi faktor
genetika dan lingkungan. Diagnosis biasanya
didasarkan atas pola gejala, respons terhadap terapi pada kurun waktu tertentu,
dan
spirometri. Asma
diklasifikasikan secara klinis berdasarkan seberapa sering gejala muncul,
volume ekspirasi paksa dalam satu detik (
FEV1), dan
puncak laju
aliran ekspirasi. Asma dapat pula diklasifikasikan sebagai
atopik (ekstrinsik) atau non-atopik
(intrinsik) dimana atopi dikaitkan dengan predisposisi perkembangan reaksi
hipersensitivitas
tipe 1 .
Terapi
untuk gejala akut biasanya dengan menghirup
beta- agonist reaksi cepat (misalnya
salbutamol) dan
kortikosteroid oral.
Pada kasus yang sangat parah mungkin
diperlukan pemberian kortikosteroid intravena,
magnesium
sulfat dan perawatan
di rumah sakit. Gejala ini dapat dicegah dengan menghindari pencetusnya,
seperti misalnya
alergen
dan
iritan, dan dengan
penggunaan kortikosteroid hirup.
Beta agonist
reaksi lambat (LABA)
atau
leukotrien antagonis dapat ditambahkan, selain pemberian
kortikosteroid hirup bila gejala asma tidak dapat dikontrol. Prevalensi asma
mengalami peningkatan secara signifikan sejak tahun 1970an. Pada tahun 011, 35–300
juta orang terserang asma secara global, termasuk adanya 50.000 kematian.
05. Difteri
adalah penyakit akibat
terjangkit bakteri yang
bersumber dari Corynebacterium diphtheriae. Difteri
ialah penyakit yang mengerikan di mana masa lalu telah menyebabkan ribuan kematian, dan masih mewabah di
daerah-daerah dunia yang belum berkembang. Orang yang selamat dari penyakit ini
menderita kelumpuhan otot-otot tertentu dan kerusakan permanen pada jantung dan ginjal. Anak-anak yang berumur satu sampai sepuluh tahun sangat
peka terhadap penyakit ini.
06. Asfiksi
adalah gangguan dalam pengangkutan
oksigen (O2) ke jaringan tubuh yang disebabkan
terganggunya fungsi
paru-paru,
pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh.
Misalnya
alveolus yang terisi air karena seseorang
tenggelam. Pada orang yang tenggelam, alveolusnya terisi air sehingga difusi
oksigen sangat sedikit bahkan tidak ada sama
sekali sehingga mengakibatkan orang tersebut shock dan pernapasannya dapat
terhenti.
Ada
empat tahap gejala asfiksi, pertama adalah fase dispneu / sianosis asfiksia
berlangsung kira-kira empat menit.
Fase ini terjadi akibat rendahnya
kadar oksigen dan tingginya kadar
karbon
dioksida.
Tingginya
kadar
karbon
dioksida akan
merangsang
medulla oblongata sehingga terjadi perubahan pada
pernapasan, nadi dan tekanan darah. Pernapasan terlihat cepat, berat, dan
sukar.
pada fase ini tekanan darah pun
terukur meningkat.
Fase kedua
adalah Fase konvulsi asfiksia terjadi kira-kira dua menit.
Awalnya berupa
kejang klonik lalu
kejang tonik kemudian
opistotonik.
Kesadaran mulai hilang, pupil dilatasi, denyut
jantung lambat, dan tekanan darah turun. Kemudian fase ketiga dinamakan Fase
apneu asfiksia berlangsung kira-kira satu menit.
Fase ini dapat kita amati berupa
adanya depresi pusat pernapasan (napas lemah), kesadaran menurun sampai hilang
dan relaksasi spingter.
Fase akhir asfiksia ditandai oleh
adanya
paralisis pusat pernapasan lengkap.
Denyut jantung beberapa saat masih ada
lalu napas terhenti kemudian mati.
07. Tuberkulosis (TBC)
merupakan penyakit menular yang umum, dan dalam banyak kasus bersifat mematikan.
Penyakit ini disebabkan oleh berbagai strain mikobakteria, umumnya Mycobacterium tuberculosis (disingkat "MTb" atau
"MTbc").Tuberkulosis biasanya menyerang paru-paru, namun juga bisa
berdampak pada bagian tubuh lainnya. Tuberkulosis menyebar melalui udara ketika
seseorang dengan ifeksi TB aktif batuk, bersin, atau menyebarkan butiran ludah
mereka melalui udara. Infeksi TB
umumnya bersifat asimtomatikdan laten.
Namun hanya satu dari sepuluh kasus infeksi laten yang berkembang menjadi
penyakit aktif. Bila Tuberkulosis tidak diobati maka lebih dari 50% orang yang
terinfeksi bisa meninggal.
08. Hipoksia
yaitu kondisi simtoma kekurangan oksigen pada
jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian. Pada kasus
yang fatal dapat berakibat koma, bahkan sampai dengan kematian. Namun, bila sudah
beberapa waktu, tubuh akan segera dan berangsur-angsur kondisi tubuh normal
kembali.
09. Asidosis (asidosis)
adalah terlalu banyak asam dalam cairan tubuh
(darah dan cairan tubuh lainnya). Kondisi adalah kebalikan dari alkalosis,
yaitu cairan tubuh terlalu basa (alkali). Menurut penyebabnya, asidosis dapat
diklasifikasikan sebagai asidosis respiratorik (pernapasan) dan asidosis
metabolik.
10. Sianosis
(cyanosis)
adalah
warna kulit dan membran mukosa kebiruan atau pucat karena kandungan oksigen
yang rendah dalam darah. Kondisi ini terutama mencolok di bibir dan kuku.
Sianosis dapat muncul dalam berbagai kondisi medis di mana konsentrasi oksigen
darah rendah, misalnya pada penyakit paru-paru, kelainan jantung dan di daerah
geografis yang tinggi.
Sianosis
pada bagian dalam bibir (yang tidak terkena dingin), pipi, lidah dan
konjungtiva mata, dapat menjadi bukti saturasi oksigen darah rendah sekunder
karena penyakit paru atau jantung. Sianosis yang muncul di bagian luar, seperti
ujung jari, ujung hidung atau bagian luar dari bibir dapat disebabkan oleh
penurunan aliran darah ke kulit karena paparan suhu rendah.